30 July 2010

kekhawatiran

wanita itu gusar, pikirannya tidak tenang, tampak dari raut mukanya yang tidak biasa.
Sambil mengarahkan ponsel ke telinganya, dia berjalan kesana kemari dan sesekali memencet tuts-tuts kecil itu, selalu seperti itu hingga berulang-ulang, dia tampak sangat kebingungan.

Waktu menunjukkan pukul 12.30, tetapi orang yang berjanji akan menemuinya tak kunjung tiba -orang tersebut adalah kekasihnya- hingga akhirnya dia menyerah berjalan dengan gontai ke meja kerjanya dan berusaha kembali berkonsentrasi pada layar monitor di hadapannya.
aku sempat meliriknya sesaat, matanya berkaca-kaca namun dia menahan agar butiran bening itu tidak meleleh di pipinya.

Dengan tidak sabar dia mengemasi kertas2x yang berserakan di mejanya, dan memasukkan beberapa kedalam tas ransel hitam kesayangannya.
Wanita itu mengendarai motor mungilnya dengan sangat cepat, yang ada dipikiranya hanyalah cepat sampai rumah dan mengetahui apa yang terjadi dengan kekasihnya.

Kembali wanita itu gusar setelah tau dari sahabatnya bahwa kekasihnya seharian belum datang kesana..
3 rokaat solat magrib dilakukannya tidak khusyuk, pekirannya bercabang, segala pikiran negatif berkecamuk di kepalanya, yah.. wanita itu sungguh cemas

Dengan tergesa-gesa dia menuju ke kantor dimana kekasihnya bekerja, lagi-lagi kekecewaan yang ia dapatkan, dia hanya bertemu dengan seorang wanita setengah baya yang mengatakan bahwa orang yang dia cari tidak masuk kerja.

Begitupun saat ia tiba di depan rumah kekasihnya, sangat sepi, semua pintu tertutup rapat tampak jelas bahwa penghuninya sedang tidak berada dirumah.
Pikiran wanita itu semakin kalut, dia memutuskan tidak pulang ke rumahnya, karena pastinya dia tetap akan gelisah tanpa mendengar kabar dari orang yang ia sayangi.
wanita itu lebih memilih menunggu di rumah sahabatnya.

Setibanya disana, tanpa sadar satu persatu butiran air menetes dari matanya, ia tak kuasa menahan segala kegelisahannya.
Tak lama telepon selulernya berbunyi, betapa girang hatinya melihat nama yang tercantum di layar itu, buru-buru dia menerima panggilan tersebut, sambil terisak dia mendengar penjelasan sang kekasih di seberang sana yang tampak cemas mendengar isak tangisnya.
kini jelas sudah semuanya, wanita bisa itu tersenyum lagi ^.^


29-juli-2010

No comments:

Post a Comment