19 July 2011

Life is yours

Hidupmu adalah milikmu, bukan milik suamimu, pacarmu, sahabatmu bahkan orang tuamu, hanya milikmu. Hanya kamu yang yang berhak menentukan arahmu. Mau maju, mundur, merah, kuning, lari, jalan, tertawa, menangis semuanya mutlak menjadi keputusanmu.

15 July 2011

INSIDIOUS

Sebuah Film Hollywood besutan sutradara kelahiran Malaysia James Wan, yang lebih dulu sukses menyutradarai  Pranormal Activity dan SAW ini dibintangi oleh aktor dan aktris kawakan, Rose Byrne dan Patrik Wilson. Film ini recomended banget bagi pecinta film bergenre horor fantasi. Acting para pemainnya patut diacungi jempol (bukan jempol kaki tentunya) mereka terbilang sukses menggiring kita melewati lorong-lorong rumah dengan perasaan takut namun juga penasaran.





Hal lain yang membuatnya menarik adalah sinematorgaphinya yang digarap dengan cerdas, David M. Brewer, John R. Leonetti sangat pandai mengambil scene-scene apik membuat aku berkali-kali menutup mata dan merinding saking takutnya padahal aku menontonnya pagi-pagi sebelum berangkat ke kantor (Ya Ampuunnnn how scare i'am)

Suara aneh di loteng, buku-buku yang bergerak dengan sendirinya, dan penampakan di sudut rumah dan bayangan menakutkan di jendela adalah potret klasik film-film horor, namun sekali lagi James Wan berhasil meramunya dengan baik, sangat berbeda dengan film-film Jepang dengan hantu berambut panjang dengan muka pucatnya atau kuntilanak Indonesia dengan muka yang sangat menyeramkan.

Jujur, saya bukan penyuka film horor namun rasa penasaran yang amat sangat hasil komporan teman saya yang bercerita menggebu sampai-sampai ada satu adegan di dalamnya yang sempat membuat teman saya merinding ketakutan dan jantungnya berdegup tidak wajar. FYI, teman saya itu cowok dan pencinta film horor dan thriller.
Opening yang duhhh seremnya ini seolah memperingatkan sejak dini kepada penonton (saya khususnya) untuk selalu waspada akan penampakan selanjutnya.



"It;s not the house thas haunted, but your son!"
Itu sebenarnya ide cerita yang mendasari INSIDIOUS. Seorang anak bernama Dalton yang memiliki kebiasaan "berpetualang" ketika sedang tidur, astral projection, itu istilahnya, adalah kondisi di mana jiwa kita melakukan perjalanan sendiri ke tempat lain, terpisah dari tubuh kita. Tapi itu bukan suatu mimpi.
Sampai suatu ketika, anak lelaki dari pasangan muda, Renai (Rose Byrne) dan Josh Lambert (Patrick Wilson) yang baru saja pindah ke sebuah rumah baru itu mengalami sebuah kecelakaan ringan yaitu jatuh dari tangga saat bermain.Tidak ada luka parah ditubuhnya sampai akhirnya dia tertidur dan esoknya Dokter menyatakan ia koma.Namun yang terjadi sebenarnya adalah jiwa Dalton sedang berpetualang ke dunia lain dan tersesat di sana.

Menonton film ini membuat saya menjadi tahu bahwa Eropa yang katanya sangat rasional dan berlogika itu ternyata juga ada agen pengusiran hantu, kalau di Indonesia biasa disebut paranormal. Hehehhe sempet tertawa juga ketika melihat penampilan sang dukun yang chic dan jauh dari kesan klenik. Begitu juga dengan peralatan untuk mengusir hantu, bukannya bunga, darah, boneka jelangkung ataupun menyan namun sebuah kamera khusus, senter, dan entah apa itu namanya seperti masker namun ada pipa panjang di bagian mulutnya.. ahhhh sungguh lucu dan kesannya gak logis banget.

Yang paling nyebelin adalah di bagian endingnya, saya menginginkan semua film yang saya tonton berakhir dengan heppy ending dengan begitu saya bisa puas dan legowo setelah selesai menontonnya, namun sayang, itu tidak terjadi ketika saya menonton film ini. Saya tidak rela dengan Josh yang berhasil dirasuki oleh arwah penasaran nenek tua yang sejak kecil telah mengincarnya. ARRGGHHHHH Menyebalkan!!!

*gara-gara film ini saya jadi googling tentang astral projection, dan ternyata memang benar-benar ada bahkan ada pula teknik-teknik untuk bisa melakukannya.... Swearrr i don't wanna try it!!


09 July 2011

Sholat kok sambil gendong anak??


   
Mungkin sholatku nggak sempurna saat itu, bayangin aja saat imam melantunkan ayat-ayat alquran, seharusnya aku mendengarkan dan meresapi, namun tidak seperti itu kenyataannya aku justru ngomel dalam hati mendengar tangisan bocah yang (mungkin) berusia 2 tahun di sampingku. Jujur, sebenernya bukan tangisannya yang aku sesalkan, balita menangis menurutku hal yang wajar karena dia belum bisa bicara untuk mengeluh, mengaduh bahkan marah. Yang membuatku sebel adalah sikap sang ibu, udah tau anaknya nangis gitu, seharusnya yang dia lakukan adalah membawanya pergi meninggalkan area masjid agar suara tangisnya tidak mengganggu kekhusukan jamaah yang lain, bukan justru menggendong si anak -yang awalnya duduk di lantai- untuk kemudian melanjutnya solatnya. What??? si ibu itu solat sambil menggendong anaknya yang masih menangis bahkan saat itu semakin menjadi? Aku berteriak dalam hati -yahhh aku menyerahkan sholatku padaNya, aku pasrah apakah solatku diterima atau enggak mengingat pikiran-pikiran kotor dalam hatiku saat itu-, setahuku, dalam solat tidak boleh melakukan lebih dari 3 kali gerakan yang bukan merupakan gerakan sholat. Menggaruk lebih dari tiga kali saja tidak boleh, apalagi seperti yang dilakukan ibu itu. Kontan saja konsentrasiku terpecah antara tangisan si bocah dan sebalku pada sang ibu.

Sampai solat itu selesai aku tidak habis pikir dengan sikap si ibu yang seperti itu. Apa iya dipebolehkan sholat sambil menggendong anak?

Rasa ingin tahuku semakin tinggi, jadi lah esoknya aku browsing di internet tentang ini dan menemukan beberapa diskusi tentang masalah yang sama, berikut  yang disampaikan seorang Uztad kepada seseorang yang menanyakan hal serupa:



Pertanyaan:
Assalamu’alaikum…
Ketika berbincang dengan teman yang sudah menjadi ummahat, beliau bercerita, jika ia sedang sholat dan si anak mengangis maka ia akan ambil anaknya dan menggendongnya, jadi ia sholat dengan tetap menggendong si anak. Ketika ana tanyakan padanya, apakah rasul dulu juga seperti itu? ia bilang ya, apakah itu benar ustadz? apakah sholatnya tetap sah? karena setahu ana kan hanya diperbolehkan tiga gerakan saja? bagaimanakah sholat Rasulullah. Jazakumullah jika dijelaskan, ini sangat berguna jika sudah menjadi ummahat kelak. tentunya seorang ibu akan sangat resah jika anak menangis, sholat tdk dapat khusyu’ dan tentunya akan ringan rasa itu jika diperbolehkan menggendong anak dalam sholat.


Jawaban Ustadz:
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rosululloh, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat, amiin.
Langsung saja, betul, dahulu Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam kadang kala mengangkat cucunya, Hasan, Husain, Umamah rodhiallohu anhum ketika sedang sholat, bahkan suatu saat ketika beliau sedang sholat, beliau menggendong cucunya yang bernama Umamah bin Abil ‘Ash, sehingga ketika sedang berdiri, beliau menggendongnya, dan ketika ruku’ dan sujud, beliau menurunkannya, padahal kala itu beliau sholat mengimami para sahabatnya. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori dan Muslim dan juga lainnya. Oleh karena itu para ulama’ menegaskan bahwa boleh bagi orang yang sedang sholat untuk mengangkat, atau menggendong anak kecil.
Akan tetapi ada satu hal yang perlu diingat, yaitu ketika kita hendak menggendong anak kecil dalam sholat, maka anak tersebut harus dalam keadaan suci, tidak sedang ngompol, atau bajunya dalam keadaan najis, atau mengenakan popok atau diapers yang tentunya berisikan najis. Sebab orang yang sedang sholat diperintahkan untuk meninggalkan atau melepaskan setiap yang najis dari pakaian, atau sandal atau kaus kaki atau tempat ia sholat.
Dengan demikian bila anak kita mengenakan diapers, maka kita tidak boleh menggendongnya, karena biasanya si anak telah pipis atau bahkan buang air besar di dalamnya, sehingga bila kita menggendongnya berarti kita membawa najis ketika sedang sholat, dan ini tentunya terlarang. Dahulu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah sholat mengenakan sandal, dan ketika di tengah-tengah sholat tiba-tiba beliau melepaskan kedua sandalnya, sehingga para sahabat pun ikut-ikutan melepaskan sandalnya. Seusai sholat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa ia diberi tahu oleh Malaikat Jibril bahwa di sandalnya terdapat kotoran (najis), oleh karena itu beliau melepaskan sandalnya. Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Al Baihaqi, Ad Darimi dan lain-lain. Semoga jawaban pendek nan singkat ini cukup memberikan gambaran bagi kita semua. Wallohu a’lam bisshowab.

Sumber: http://ummushilah.0fees.net/wordpress

Ooohhhh jadi begitu, jadi ngerti deh, berarti diperbolehkan ya solat sambil menggendong balita tentunya dengan syarat-syarat lain yang harus diperhatikan. Tapi masalahnya sekarang, bagaimana kalau si anak tetap menangis hingga mengganggu kekhusyukan jamaah lain? apakah tidak sebaiknya si ibu menennagkan si anak di luar area masjid???


08 July 2011

dashboard blogspot baru lhoo


 

tuhhh baju barunya blogspot, lebih banyak white space nya, lebih lengang, lebih fresh dengan orange khasnya dan pastinya semoga lebih rajin ngeblognya hehehe (kalo yang terakhir sih teteepp nurutin mood :D)