05 February 2011

Rain Affair



Don't judge a book by the cover. Aku kurang setuju dengan pepatah ini. Untuk konteks buku, seperti kebiasaanku, alasan utama aku memilih buku lalu membelinya adalah dari covernya. Buku apapun itu tak terkecuali novel. Bagiku tampilan cover bisa menggambarkan isi di dalamnya. Mungkin beberapa orang berpendapat hanya kurang dari 20% tampilan cover bisa mempengaruhi seseorang untuk akhirnya membeli sebuah buku. Tapi rumus itu tidak berlaku buatku. Semua buku yang kubeli covernya selalu bagus, at least menurutku, dan alhamdulilah selama ini aku belum pernah kecewa dengan pilihanku :). Isinya bener-benar sebagus tampilan visual luarnya :D. Novel ini contohnya, Rain Affair, penulisnya Clara Canceriana. Pada setuju kan kalo aku bilang cover ini menarik? just simple, dan enak diliat. Ada kesatuan di sana. Layoutnya pas, komposisi warnanya asik, typografinya nggak asal-asalan dan yang paling menonjol adalah payung itu, pink-nya menjadi point of interest. Eitsss kenapa payung itu terbalik? pasti ada kisah di dalamnya....

"ketika hujan aku jatuh cinta" begitu bunyi sub judulnya. Lagi-lagi benar-benar menggambarkan isi di dalamnya, salut buat redaksi gagasmedia yang emang jagonya untuk mengolah novel jadi lebih ciamikkk. hoped that i can be, someday :)

Woohoo udah cukup bahas covernya sekarang saatnya meresensi isinya :)
Ceritanya menarik, konfliknya rumit tapi masih bisa diikuti. Novel ini mengajarkan kita untuk tidak selalu memaksakan diri untuk ingin dicintai orang lain. Cinta itu tulus.
Ada beberapa adegan yang gampang ditebak seperti Noah yang ternyata mencintai Rissa, dan Rissa yang memiliki hubungan spesial dengan Fadi. Di beberapa halaman awal hal ini sudah terbaca. Nggak semuanya ketebak sih, ada juga beberapa adegan yang mengejutkan. Ini yang menyebabkan gak bosen pas bacanya. Karakter tokohnya terbangun dengan baik. Terutama untuk tokoh utamanya,Lea. Karakternya yang sangat lemah hingga berkali-kali dibohongi Noah dan ujung-ujungnya mewek. Disini tokoh Lea membuatku merasa gemes banget, kok ada cewek segitu lemahnya, huh... Sebaliknya Karakter Nathan yang lembut dan penyayang sangat kuat terbentuk dari sikapnya terhadap Lea yang diam-diam dicintainya hmmm..., selamat buat Clara, kamu sukses membangun tokoh dalam novel ini. Satu lagi yang membuat novel ini layak di baca, pengetahuan penulis tantang design interior dan furniture. Sentuhan ini sangat membantu pembaca dalam memvisualkan setting nya. Membayangkan punya apartemen seperti Lea dengan konsep modern minimalis dengan potongan perabot yang sederhana, tidak ketinggalan lukisan bunga Azalea putih di ruang tengah, perfect!!

Good job Clara, Keep write...

No comments:

Post a Comment