24 November 2010

Pillow Talk




Apa yang ada dalam pikiranmu ketika mendengar 2 kata itu? ngeres nggak? kalo iya berarti kamu adalah temanku ahihihihi.. maksudnya dulu aku juga mikir gitu waktu pertama kali baca judul novel karangan chistian simamora ini. Alasannya gini, pillow talk dalam bahasa kita berarti pembicaraan bantal, yahh bisa dibilang ibu-ibu bantal itu lagi asik ngerumpi kali ya :). Terus rumpian bantal seputar apa dong? -tentu saja bukan seputar indonesia, karena kalo itu pasti pembicaraannya tentang korupsi dan politik-. Masih belum kecium ngeresnya ya, hmmm.... soulmatenya bantal kan kasur, bisa dibilang mereka tuh udah kayak romeo n juliet -gak kuasa untuk hidup saat tahu pasangannnya mati. ck ck ck, tragis- orang tidur kan umumnya selalu pake bantal tuh(kalo gak pengen tengeng tentunya), jadi apa dong yang diobrolin bantal- bantal itu, menurutku pasti gak jauh-jauh dengan kebiasaan si empunya bantal yang: tidur ngorok lah ileran lah sering ngigau gak jelas lah atau ehemmm "style" dengan pasangannya yang WAOWW, hihihihi. Jadi udah pada tahu kan alasan pikiran ngeres tadi :).
Tapi bagi kalian yang beda pemikiran denganku, sah-sah aja kok, karena ini hanya seputar opini saya saat membaca P.I.L.L.O.W T.A.L.K, that's all.

Yap sekarang saatnya me-resensi novelnya.
Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita lajang bernama Emi yang sejak kecil memiliki sahabat deket bernama Jo. Tidak hanya berbagi cerita, berbagi rahasia namun keduanya juga berbagi cinta.
Meski ia menyedari betapa besar cintanya kepasa sahabatnya,Jo, namun Emi enggan berpacaran dengannya dengan alasan lebih mementingkan persahabatan ketimbang memupuk cintanya yang belum tentu bisa langgeng mengingat kebiasaan Emi yang sering bergonta-ganti pacar, dengan istilah kerennya one night stand.
Setelah sekian lama tidak bertemu, kini sadarlah Emi betapa dia sangat merindukan Jo. Di akhir cerita mereka bersatu dan memutuskan untuk menikah. TAMAT

1 comment: