02 January 2011

Kado terindah di awal tahun

Daun pintu dibuka dengan sedikit kasar. Dengan tergesa Elia menyalakan komputer di dalam kamar seukuran 3x3 meter dengan dinding berwarna putih bersih. Elia memang tergolong cewek yang mencintai kebersihan, tak heran jika kamarnya selalu tampak bersih dan wangi. Wallpaper berupa desain vektor wajahnya kini terpampang jelas di sana mengisi setengah dari monitor 17 inch dihadapannya.

Huawei vodavone E220 di sampingnya dengan genit berkedip-kedip manja seperti mata ungu boneka berby. menandakan bahwa koneksi internet sedang terhubung. Saat ini memang era informasi sedang merajalela, segala informasi tentang apapun dengan sangat mudah didapat dari internet. Terlebih setelah Mark Zuckerberk -seorang mahasiswa Harvard yang kini tengah menjadi salah satu millioner terkaya di dunia- mengenalkan temuannya,situs jejaring sosial(facebook) yang saat ini sangat digandrungi oleh remaja di penjuru dunia.

Elia mengisikan account dan password facebooknya dengan tangkas, ia sudah hapal dimana letak tuts huruf yang akan ia ketik. Sepertinya ia sudah tidak sabar mengupdate statusnya hari ini, menceritakan kepada teman-temannya tentang kebahagiaan yang ia alami seharian tadi. Namun ia segera mengurungkan niatnya setelah melihat 2 pesan masuk di inbox facebooknya. Elia lebih tergoda untuk membuka pesan nya telebih dulu. Jelas tertulis nama pengirim pesan itu. Elia sempet bengong dalam beberapa detik. "ngapain ni cewek nunjukin mukanya lagi, pengen ngerasain tonjokanku kali ya?" gumamnya. Sejurus kemudian Elia membaca deretan kata yang berbaris rapi di monitornya. Mukanya memerah seketika. Matanya berkaca-kaca. Elia mencoba membacanya sekali lagi untuk memastikan apakah pesan itu benar-benar untuknya. Cairan bening perlahan keluar dari sudut mata Elia. Mengalir di kedua pipinya, semakin deras.
Lama ia terisak, menahan sakit yang merobek-robek hatinya.

Elia bingung harus bagaimana, Pikirannya kacau. Mencoba menyusun kepingan-kepingan cerita dalam pesan tadi, namun itu membuatnya semakin tersedu.
Elia tidak menyangka akan merasakan kesakitan yang sama untuk kedua kalinya. Padahal beberapa bulan sebelumnya telah terjadi kesepatan untuk membuka lembaran baru, memulai segalanya dari awal dan berjanji untuk tidak saling menyakiti. Namun kini kesepakatan itu seolah menguap entah kemana, tanpa sisa.
Potongan adegan yang akan terjadi setelah ini seakan berlomba menduduki posisi teratas hingga nantinya menjadi keputusan penting dalam hidupnya.

Kedua mata itu sembab, seolah letih menumpahkan air mata yang begitu banyaknya.
Perlahan ia bangkit, meraih ponsel dari dalam tas hitam miliknya. Ia mengirimkan sms kepada seseorang. Satu-satunya orang yang bisa memberikan penjelasan tentang semua yang barusan terjadi padanya.

2 comments:

  1. nice story..kata2nya gud ;)

    tapi kok gak jelas ya hunyy maksudnya ngarah kemana.. :D

    ReplyDelete
  2. decil, gak maksud ya ngarahnya kemana.. karena ceritanya bersifat pribadi jadi biar aq dan org tententu aja yg ngerti :)
    eniwe tengkyu dah baca..

    ReplyDelete