01 December 2014

mendapatkan art yang baik itu sesulit mencari jarum di tumpukan jerami

profesi ibu saya sebagai guru membuat beliau memakai jasa pembantu untuk mengurus kebersihan rumah dan masak-memasak.
keseringan dimanjakan oleh yuk (sapaan saya kepada ART ibu, yang artinya mbak) membuat saya keasikan terbang ke awan *lebay. makan tinggal nyendok. ganti baju tinggal pakai tanpa harus pusing mikir cucian segunung. enak banget kaan..

ada dua orang yuk yang sangat dekat dengan keluarga saya. yuk ni dan yuk parmi. yuk ni mulai ikut ibu sejak kelahiran kakak saya, kemudian beberapa tahun kemudian dia dipersunting dan suaminya menginginkan ia berhenti bekerja. tapi meski sudah tidak bekerja di rumah, hubungan kami tetap baik. setiap beberapa bulan sekali dia selalu datang ke rumah sambil membawa hasil kebun berupa umbi2an. yuk ni ini memang baik dan sangat polos. kulitnya hitam dan tertawanya sangat keras. aahh jadi ingat jelas dengan wajahnya :( semoga yuk ni mendapat tempat terbaik di sisi Allah.

yuk parmi datang menggantikan yuk ni. kayaknya sih saat saya masih tk. saya ingat banget ketika awal2 dia bekerja dan mengantar-jemput saya sekolah dengan sepeda ontel. namun entah kenapa saya merasa takut dibonceng olehnya saat itu, jadilah yuk ni jalan kaki menuntun sepeda itu dengan saya yang duduk manis di boncengan. fyi: jarak dari rumah ke sekolah 1,5 km. duuuhhh ga kebayang capeknya yaa :( menginjak smp yuk ni sudah tidak bekerja di rumah ibu saya lagi karena ingin mengurus ibunya yang mulai menua.

yuk ni dan yuk parmi adalah dua orang yang berjasa di keluarga saya. setelah itu ada art2 lain yang bekerja di rumah. bahkan sampai saat ini pun ibu saya di rumah memakai jasa art. karena di rumah ada 2 keponakan kecil saya butuh teman saat mama, ayah dan utinya bekerja.

namun, nggak ada satupun dari mereka yang setulus yuk ni maupun yuk parmi dalam bekerja. ada yang sering izin dengan alasan nggak jelas, ada yang ganjen suka dandan menor dan genit. ada pula yang diam2 mengambil barang diam2. terakhir ibu saya cerita kalo mak fik pamit nggak masuk selama 40 hari karena ibunya baru meninggal. *whaaaaatttt. dan parahnya dia udah pesan untuk enggak nyari pembantu lain karena dia masih butuh pekerjaan itu. *menatap nanar.

yaaahhh hare gene nyari art yang niat kerja udah suliiiit banget. mungkin seperti nyari jarum di tumpukan jerami kali yaaa. apalagi berita tv yang lagi heboh membuat kita harus berpikir 1000 kali untuk pakai jasa art. ngeri kan saat tahu si pembantu tega menyiksa anak majikan.  bagaimana kalau itu anak kita? idihhh amit-amit ya Allah jnagan sampe.

entah nantinya saya akan memakai jasa art atau enggak, yang pasti saat ini belum butuh banget. semua bisa saya kerjakan sendiri. iya sendiri. dari beberes rumah, nyuci, memasak, sampai bersihin wc. hebat dong saia *nyengir kuda.


No comments:

Post a Comment